ANDI PRAMUDIYANTO
GENTA MAHENDRA
JERHO INDO DIMAS
WILDAN NURFADILA

Senin, 03 Oktober 2011

Taman Nasional Alas Purwo




Taman Nasional Alas Purwo (atau biasa disingkat Alas Purwo)terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten BanyuwangiJawa Timur. Bagi masyarakat sekitar, nama alas purwomemiliki arti sebagai hutan pertama, atau hutan tertua di Pulau Jawa. Oleh sebab itu,

tak heran bila masyarakat sekitar menganggap Alas Purwo sebagai hutan keramat. Sehingga, selain
diminati sebagai tujuan wisata alam, kawasan Alas Purwo juga diyakini memiliki situs-situs yang

dianggap mistis yang menjadi magnet bagi para peziarah untuk melakukan berbagai ritual di hutan ini.
Taman nasional yang diresmikan melalui SK Menteri Kehutanan No. 283/Kpts-II/92 ini merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa. Ketinggiannya berada pada kisaran 0—322 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan topografi datar, bergelombang ringan, dengan puncak tertinggi di Gunung Lingga Manis (322 meter dpl).

Berdasarkan ekosistemnya, tipe-tipe hutan di Taman Nasional Alas Purwo dapat dibagi menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground). Jika diamati sekilas, dari luas lahan sekitar 43.420 hektar, taman nasional ini didominasi oleh hutan bambu, yang menempati areal sekitar 40 % dari seluruh area yang ada.

Secara umum, keadaan tanah di taman ini sebagian besar adalah tanah liat berpasir, sedangkan sebagian kecil lainnya berupa tanah lempung. Curah hujan per tahun rata-rata berkisar antara 1.000—1.500 mm dengan temperatur antara 27°-30° C, dan kelembaban udara antara 40—85 %. Biasanya, musim kemarau terjadi pada bulan April sampai Oktober, sementara musim penghujan
terjadi sebaliknya, yaitu pada bulan Oktober
asa
B. Keistimewaan

Taman Nasional Alas Purwo sangat tepat bagi para pelancong yang gemar menjelajahi hutan, mengamati tumbuhan dan satwa liar, atau penggemar wisata pantai, penikmat selancar air (surfing), atau mereka yang menyukai wisata ziarah. Taman Nasional Alas Purwo memang memiliki hutan yang masih alami, beberapa pantai dan teluk yang indah, serta situs-situs mistis yang kerap menjadi lokasi bersemedi atau tirakat masyarakat setempat dan para pendatang.

Mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo, wisatawan dapat mengamati kekayaan flora dan fauna yang ada. Taman nasional ini memiliki setidaknya 13 jenis bambu dan 548 jenis tumbuhan lain yang terdiri dari rumput, herba, semak, liana, dan pohon. Tumbuhan khas dan endemik yang terdapat di taman nasional ini yaitu sawo kecik dan bambu manggong .

Tumbuhan lainnya adalah ketapang , nyamplung , kepuh , dan keben .

Kondisi alamnya yang masih alami membuat Taman Nasional Alas Purwo menjadi habitat yang
cocok bagi berbagai satwa liar, seperti lutung budeng , banteng , ajag rusa , macan tutul
, kucing bakau , serta burung merak
dan ayam hutan . Tak hanya satwa darat, satwa air yang langka dan
dilindungi seperti penyu lekang , penyu belimbing (dermochelys coriacea),
penyu sisik , serta penyu hijau juga menjadi penghuni di
pantai selatan taman nasional ini (Pantai Ngagelan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar